Pada 22 Desember 2024, aparat keamanan TNI-Polri di Papua berhasil menewaskan seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terlibat dalam sejumlah tindak kekerasan di wilayah tersebut. Anggota KKB yang tewas tersebut merupakan bagian dari kelompok yang menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang) terkait kasus pembunuhan empat pekerja jalan di Kabupaten Bintuni, Papua Barat, beberapa bulan lalu. Penembakan terjadi dalam sebuah aksi pengejaran yang dilakukan oleh tim gabungan di daerah pegunungan, sekitar 50 kilometer dari pusat kota Bintuni.
Kasus pembunuhan empat pekerja jalan yang terjadi pada September 2024 sebelumnya telah mengguncang masyarakat Papua dan sekitarnya. Keempat pekerja tersebut, yang tengah mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur jalan di wilayah tersebut, dibunuh secara sadis oleh anggota KKB yang diduga kuat terlibat dalam rangkaian serangan terhadap proyek pembangunan pemerintah. Kelompok tersebut kerap melakukan aksi teror untuk menuntut kemerdekaan Papua dari Indonesia, dan serangan ini dianggap sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengintimidasi warga sipil serta pekerja pemerintah.
Setelah serangkaian serangan dan pembunuhan, aparat keamanan melancarkan operasi besar-besaran untuk menangkap para anggota KKB yang terlibat dalam pembunuhan tersebut. Tim gabungan TNI-Polri yang dikerahkan ke kawasan Bintuni berhasil melacak posisi para pelaku, yang bersembunyi di wilayah pegunungan yang sulit dijangkau. Dalam upaya pengejaran tersebut, salah satu anggota KKB yang diidentifikasi sebagai pelaku utama penembakan terhadap pekerja jalan tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan.
Masyarakat Papua sendiri menyambut baik langkah-langkah tegas yang diambil oleh aparat keamanan untuk memburu para pelaku KKB, meskipun mereka juga mengingatkan pentingnya pendekatan yang lebih humanis dalam menyelesaikan konflik. Pemerintah terus berupaya memperbaiki kondisi keamanan dan pembangunan di Papua agar masyarakat di wilayah tersebut dapat hidup lebih aman dan sejahtera. Namun, kehadiran KKB yang masih aktif di beberapa daerah menjadi tantangan besar dalam upaya mencapai stabilitas jangka panjang di Papua.