AS Mulai Pahami Pandangan Rusia Setelah Tiga Tahun Tanpa Dialog

Amerika Serikat kini mengklaim mulai memahami posisi Rusia terkait konflik di Ukraina setelah memulai kembali dialog diplomatik yang terhenti selama hampir tiga tahun. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan media The Free Press pada Rabu, 23 April. Rubio menyatakan bahwa komunikasi yang telah dijalin kembali memungkinkan pihaknya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap sikap dan pandangan Moskow.

Menurut Rubio, AS kini juga sedang mencoba menggali sejauh mana perbedaan posisi antara Rusia dan Ukraina, meskipun ia mengakui kemungkinan bahwa kedua pihak mungkin memiliki pandangan yang sangat sulit untuk disatukan. Ia menyampaikan bahwa pemerintah AS telah mengerahkan waktu dan energi yang besar di tingkat tertinggi untuk mencari jalan keluar yang realistis dari konflik tersebut.

Namun, Rubio juga mengisyaratkan adanya batasan dalam upaya mediasi tersebut. Ia mengatakan bahwa jika perbedaan antara kedua pihak terlalu besar dan tidak menunjukkan kemajuan, maka AS mungkin harus mengalihkan perhatian pada isu global lainnya yang juga membutuhkan perhatian serius. Rubio menegaskan bahwa konflik tersebut bukanlah perang yang dimulai oleh Amerika Serikat.

Di sisi lain, ketegangan juga terasa dalam upaya diplomatik lainnya di Eropa. Kementerian Luar Negeri Inggris mengumumkan bahwa pembicaraan mengenai Ukraina yang semula direncanakan berlangsung di London harus diturunkan ke level yang lebih rendah. Sky News melaporkan bahwa Menlu Prancis dan Jerman telah menunda kunjungan mereka, bersamaan dengan kabar bahwa kunjungan Rubio dan utusan khusus AS Steve Witkoff ke Inggris juga dibatalkan.

This entry was posted in Home, Politik and tagged , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *