Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, kembali menegaskan pentingnya sikap adil dalam berpolitik. Dalam konferensi pers refleksi akhir tahun yang digelar di kantor pusat partainya di Jakarta, Selasa (31/12), Bahlil menyindir pihak-pihak yang tengah terseret dalam kasus hukum namun justru menyalahkan orang lain. Dia menekankan bahwa dalam berpartai, semua pihak harus mampu berpikir objektif dan menghormati proses hukum yang ada, tanpa perlu mencari kambing hitam.
“Jangan sakitnya di kepala, garuknya di perut. Semua pihak harus fair. Apakah Golkar menyalahkan siapa? Tidak ada,” ujar Bahlil. Pernyataan tersebut menjadi sorotan setelah dia menyinggung salah satu kader Golkar, Rohidin Mersyah, yang menjadi tersangka KPK menjelang pemungutan suara Pilkada serentak pada November 2024. Padahal, menurut Bahlil, secara matematis, Rohidin memiliki peluang besar untuk menang di Pilkada Bengkulu.
Bahlil mengungkapkan rasa prihatin dan dukacita atas kejadian tersebut. Meski begitu, dia menegaskan bahwa partainya tidak akan menyalahkan siapa pun, karena permasalahan yang terjadi adalah masalah hukum yang harus dihormati. “Kami sangat prihatin dan sayang pada abang kami ini, namun ini persoalan hukum yang harus dihargai,” tambahnya.
Saat ditanya apakah pernyataannya tersebut ditujukan kepada kasus yang tengah melibatkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Bahlil tidak membantah. Namun, dia menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk memberikan kritik diri dan bukan untuk menyerang pihak lain. “Jika ada yang merasa tersindir, ya wallahualam bisawab. Saya tidak bisa melarang orang untuk merasa seperti itu,” kata Bahlil.
Bahlil juga menegaskan bahwa Golkar tidak akan mengalihkan kesalahan kepada pihak lain. Dia menjelaskan bahwa dalam situasi yang hampir bersamaan, salah satu kader partainya mengalami kegagalan dalam Pilkada karena terjerat kasus hukum. “Kami tidak menyalahkan pihak A, B, atau siapapun. Golkar menghargai setiap proses hukum yang ada,” tegasnya.
Dengan pernyataan ini, Bahlil mengajak semua pihak untuk lebih objektif dan tidak terjebak dalam saling menyalahkan. Golkar, sebagai partai besar, selalu menghormati proses hukum dan berkomitmen untuk menjaga sikap adil dalam setiap kondisi.