Pada tanggal 18 Desember 2024, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meresmikan 31 titik penyaluran BBM Satu Harga di Integrated Terminal Wayame, Ambon, Maluku. Program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan setiap lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah pelosok, mendapatkan akses energi yang setara.
Program BBM Satu Harga ini bertujuan untuk menyamakan harga bahan bakar antara wilayah perkotaan dan daerah-daerah yang lebih sulit dijangkau. “Dengan inisiatif ini, kami ingin memastikan bahwa tidak ada perbedaan harga bahan bakar antara kota besar dan daerah terpencil. Semua rakyat Indonesia berhak mendapatkan akses bahan bakar dengan harga yang sama,” jelas Bahlil dalam sambutannya.
Selain itu, Bahlil juga menekankan bahwa program ini menjadi salah satu langkah nyata untuk mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi. “Presiden Prabowo selalu mengingatkan kami untuk terus memperhatikan kebutuhan rakyat. Program ini adalah bentuk konkret untuk mengatasi kesenjangan harga bahan bakar di daerah 3T—tertinggal, terluar, dan terdepan,” tambahnya.
Mendukung Pilar Asta Cita Presiden Prabowo
Bahlil mengajak masyarakat untuk mendukung visi besar Presiden Prabowo yang dikenal dengan program Asta Cita. Menurutnya, keberhasilan dalam mewujudkan kedaulatan pangan, energi, hilirisasi sumber daya alam, serta pemenuhan pangan bergizi hanya bisa tercapai jika seluruh masyarakat bekerja sama. “Program BBM Satu Harga ini menjadi bagian dari upaya kita bersama untuk mencapai prioritas-prioritas tersebut,” ungkap Bahlil.
Pencapaian Program BBM Satu Harga Sejak 2017
Sejak diluncurkan pada tahun 2017, program BBM Satu Harga telah berkembang pesat, dengan 583 titik penyaluran terwujud hingga akhir tahun 2024. Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, mengatakan bahwa program ini akan terus diperluas pada periode RPJMN 2025-2029 untuk menjangkau lebih banyak wilayah yang membutuhkan akses energi setara. “Kami bangga bisa memenuhi target yang telah ditetapkan dan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil,” tambah Erika.
Dampak Positif untuk Daerah 3T
Basuki Trikora Putra, anggota Komite BPH Migas, turut menyampaikan apresiasi kepada masyarakat di Maluku atas peresmian 31 penyalur baru ini. “Dengan hadirnya BBM Satu Harga, kami berharap perekonomian di wilayah 3T akan semakin berkembang. Semoga program ini meningkatkan taraf hidup masyarakat dan membuka lebih banyak peluang ekonomi,” katanya.
Komitmen Pemerintah untuk Membangun Keadilan Energi
Dengan diluncurkannya 31 penyalur BBM Satu Harga di Maluku, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam menciptakan akses energi yang adil dan merata. Melalui program ini, setiap warga Indonesia, tanpa memandang di mana mereka tinggal, bisa mendapatkan bahan bakar dengan harga yang sama. Langkah ini adalah bagian dari usaha besar untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan adanya program BBM Satu Harga, pemerintah berupaya mengurangi ketimpangan yang selama ini ada, sehingga manfaat pembangunan nasional dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali.