Fakta Mengejutkan di Balik Penganiayaan Mantan Pacar oleh Pria Manipulatif

Sebuah kasus penganiayaan yang melibatkan seorang pria berinisial FF (35) tengah menjadi sorotan. Pria yang viral di media sosial ini dikenal sebagai sosok manipulatif yang memanfaatkan banyak perempuan, salah satunya mantan pacarnya yang berinisial R (26). Kejadian ini terjadi di sebuah kosan yang terletak di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 10 Agustus 2024. R melaporkan penganiayaan tersebut setelah menemukan FF tengah bersama wanita lain di kosan miliknya. Insiden ini dipicu oleh dugaan perselingkuhan yang memicu keributan.

Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru, Kompol Nunu Suparmi, mengungkapkan bahwa korban telah meminjamkan uang kepada pelaku dalam jumlah yang besar selama beberapa waktu. Total pinjaman yang diberikan oleh R kepada FF mencapai Rp 180 juta. “Korban memberikan uang secara bertahap, dengan alasan yang bervariasi, mulai dari kebutuhan keluarga hingga biaya hidup,” kata Nunu.

Namun, pada akhirnya, korban merasa tertekan untuk mendapatkan uangnya kembali, terutama setelah penganiayaan tersebut terjadi. R mengungkapkan bahwa FF meminjam uang dengan berbagai alasan dan berjanji akan segera melunasi utangnya. Namun, seiring berjalannya waktu, janji-janji tersebut tidak pernah terwujud, membuat R semakin kesal dan menuntut haknya. “FF meminjam uang untuk urusan dinas, bahkan mengklaim uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi,” jelas R.

Kasus ini semakin pelik saat R mendapati FF sedang berselingkuh dengan wanita lain saat berkunjung ke kosannya untuk menagih utang. Kejadian tersebut berujung pada penganiayaan yang membuat R melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Laporan terkait penganiayaan kini tengah diproses oleh pihak berwajib, meskipun masalah utang-piutang tidak menjadi bagian utama dari laporan.

Kejadian yang menggegerkan masyarakat ini juga mengungkapkan bahwa FF kabur setelah penganiayaan terjadi. Polisi yang menindaklanjuti kasus ini sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) namun tidak menemukan FF di lokasi tersebut. Ibu kos, yang sempat dimintai keterangan, mengaku tidak mengetahui kejadian penganiayaan itu, meskipun dia membenarkan bahwa FF memang tinggal di kosannya.

Proses penyelidikan masih berjalan, dengan polisi berupaya menemukan keberadaan FF dan memastikan bahwa keadilan dapat ditegakkan. Kasus ini menjadi pelajaran tentang bahaya hubungan yang tidak sehat dan bagaimana tindakan manipulatif dapat menjerumuskan seseorang ke dalam masalah yang lebih besar.

This entry was posted in Home, Kriminal. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *