Pada 23 Desember 2024, Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) menginformasikan adanya penurunan signifikan dalam tingkat kejahatan di seluruh Indonesia. Data yang dipublikasikan menunjukkan adanya penurunan hampir 20% dibandingkan tahun sebelumnya, yang menandakan kemajuan besar dalam hal pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di negara ini.
Menurut POLRI, faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan tersebut adalah peningkatan frekuensi patroli di wilayah-wilayah yang rentan terhadap kejahatan. Selain itu, pemanfaatan teknologi untuk memonitor dan menganalisis pola kejahatan juga dianggap memberikan dampak positif. Penggunaan aplikasi pelaporan darurat dan pemasangan kamera pengawas (CCTV) di berbagai daerah terbukti efektif dalam mencegah terjadinya tindak kriminal.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Sosial dan lembaga terkait lainnya, juga aktif menjalankan berbagai program edukasi yang bertujuan untuk menanggulangi kekerasan dalam rumah tangga, kejahatan dunia maya, serta radikalisasi. Program deradikalisasi yang melibatkan tokoh agama, pemuka masyarakat, dan kalangan luas telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, dengan penurunan signifikan dalam jumlah kasus terorisme dan radikalisasi, terutama di kalangan generasi muda.
Meskipun data yang ada menunjukkan tren penurunan yang positif, pihak kepolisian tetap mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan. POLRI juga terus melakukan langkah-langkah preventif, khususnya menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, di mana biasanya terjadi peningkatan aktivitas kejahatan. Kepolisian berencana untuk memperketat pengamanan di lokasi-lokasi yang rawan guna memastikan situasi tetap aman dan terkendali.