Pemerintah Sepakat Perpanjang Kebijakan Gas Murah Industri, Rinciannya Segera Diumumkan

Pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), yang memberikan gas murah bagi sejumlah sektor industri strategis. Keputusan ini disampaikan setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (21/5/2025).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa beberapa menteri telah mencapai kesepakatan terkait perpanjangan kebijakan ini. “Kami sudah sepakat untuk melanjutkan HGBT, tetapi detailnya belum dapat diumumkan saat ini. Insyaallah, pengumuman resmi akan segera dilakukan,” ujarnya.

Senada dengan Agus, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kebijakan ini akan diperpanjang. “Kebijakan HGBT akan dilanjutkan, namun pengumuman resmi akan disampaikan secara terpisah,” ungkapnya.

Manfaat HGBT bagi Industri

HGBT merupakan program pemerintah yang memberikan harga gas murah, di bawah 6 dolar AS per juta British thermal unit (MMBTU), kepada tujuh sektor industri utama. Sektor-sektor tersebut meliputi pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

Menurut Kementerian Perindustrian, kebijakan ini sangat membantu industri dalam meningkatkan produktivitas dan menjaga daya saing. Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri, mengungkapkan bahwa penghentian HGBT berpotensi berdampak negatif pada kinerja sektor manufaktur.

“Berdasarkan riset Ekonom UI, kenaikan harga gas bahan baku dapat menekan indeks manufaktur atau Purchasing Manager Index (PMI), yang berisiko mengalami kontraksi. Sebaliknya, jika harga gas tetap rendah, industri akan bergairah, dan PMI dapat meningkat. Harapan kami adalah agar harga gas tetap berada di kisaran 6 dolar AS dan suplai berjalan lancar,” jelas Febri di Jakarta, Senin (13/1/2025).

Dampak Positif Kebijakan

Perpanjangan HGBT dipandang sebagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan sektor manufaktur nasional. Dengan biaya bahan baku yang lebih terjangkau, industri dalam negeri diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, menjaga daya saing di pasar global, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung keberlanjutan industri strategis yang menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Pengumuman resmi terkait detail kebijakan ini diperkirakan akan segera disampaikan dalam waktu dekat.

This entry was posted in Home, Kebijakan Pemerintahan and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *