Pengeroyokan Mahasiswa UKI Berujung Maut, Pelaku Masih Misterius

Tragedi kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (21), akibat dugaan pengeroyokan telah memasuki pekan kedua. Namun, hingga kini, sosok pelaku masih belum teridentifikasi secara jelas, meskipun proses penyelidikan terus berlangsung.

Kronologi Kejadian

Insiden tragis ini terjadi pada Selasa malam (4/3) di lingkungan kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur. Ezra mengalami luka serius di bagian kepala yang diduga menjadi penyebab utama kematiannya.

Kapolres Jakarta Timur, Kombes Ary Lilipaly, membenarkan adanya luka pada korban, sebagaimana terlihat dalam foto-foto yang beredar. Namun, ia menegaskan bahwa hasil investigasi lebih lanjut masih diperlukan. “Hasil akhirnya nanti akan dijelaskan oleh ahli, bukan penyidik. Namun, dari gambar yang beredar, kita bisa melihat adanya luka pada salah satu organ tubuhnya yang perlu dianalisis lebih dalam,” jelasnya dalam konferensi pers di UKI, Jumat (7/3/2025).

Polisi Periksa 23 Saksi, Pelaku Masih Misterius

Pihak kepolisian telah memeriksa 23 saksi yang terdiri dari 16 mahasiswa, lima petugas keamanan, satu perwakilan otoritas kampus, serta seorang warga sekitar. Namun, hingga kini belum ada indikasi kuat mengenai identitas pelaku pengeroyokan.

Kombes Nicolas mengungkapkan bahwa pemeriksaan saksi masih akan terus dilakukan untuk mendalami kasus ini. “Kami sudah memeriksa 23 saksi dan masih akan bertambah. Proses ini tidak bisa dilakukan terburu-buru agar tetap sesuai dengan prosedur penyelidikan yang berlaku,” ujarnya, Selasa (11/3).

Dorongan Transparansi dari Alumni UKI

Kasus ini telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UKI. Ketua Ikatan Alumni Fisipol UKI, Marlen Sitompul, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses hukum agar kasus ini bisa segera terungkap.

“Kami mendesak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini secara transparan dan profesional hingga tuntas. Tidak boleh ada yang ditutupi, karena berdasarkan informasi yang kami terima, kejadian ini adalah tindak pengeroyokan, bukan kecelakaan,” tegas Marlen.

Alumni dan mahasiswa UKI juga menggelar aksi tabur bunga di makam Ezra sebagai bentuk penghormatan serta ungkapan duka mendalam atas insiden tragis ini. “Kami merasa kehilangan dan sangat menyayangkan kejadian ini terjadi di lingkungan kampus,” imbuhnya.

Harapan untuk Keadilan

Marlen menegaskan bahwa pihaknya ingin agar kasus ini tidak berlarut-larut. Ia meminta agar Polres Jakarta Timur segera menemukan pelaku dan menetapkan tersangka dalam waktu dekat.

“Kami akan terus mengawal kasus ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan. Kami berharap aparat kepolisian bisa mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas meninggalnya Kenzha Ezra,” pungkasnya.

Dengan berbagai desakan dari berbagai pihak, diharapkan kasus ini segera menemui titik terang, sehingga keluarga korban bisa mendapatkan keadilan yang seharusnya.

This entry was posted in Home, Kriminal and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *