Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur secara resmi mengumumkan hasil akhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, berhasil memperoleh 58,81 persen suara dalam perhitungan yang dilakukan secara resmi oleh KPU. Dengan hasil ini, pasangan tersebut dipastikan kembali terpilih dan akan melanjutkan kepemimpinan mereka untuk periode yang akan datang.
Pengumuman tersebut disampaikan setelah penghitungan suara dilakukan secara transparan dan melibatkan pengawasan ketat dari berbagai pihak, termasuk Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta saksi-saksi dari masing-masing paslon. KPU Jawa Timur menegaskan bahwa seluruh proses perhitungan telah dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Meskipun sempat ada kendala terkait logistik pemungutan suara di daerah-daerah yang lebih terpencil, proses penghitungan tetap berjalan lancar dan tanpa hambatan besar.
Khofifah dan Emil menyambut hasil ini dengan penuh kebahagiaan dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada mereka untuk memimpin provinsi ini selama lima tahun ke depan. Khofifah, yang juga menjabat sebagai Gubernur incumbent, menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat, sedangkan Emil Dardak menegaskan komitmennya untuk terus berupaya keras demi kemajuan daerah. Tim sukses pasangan ini juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan yang diterima sepanjang masa kampanye.
Di sisi lain, meskipun pasangan Khofifah-Emil berhasil meraih kemenangan, banyak pihak yang mengapresiasi tingginya partisipasi masyarakat dalam Pilkada kali ini. Beberapa pengamat politik berharap bahwa hasil Pilkada ini dapat membawa dampak positif dalam memperkuat demokrasi di tingkat lokal di Jawa Timur. Mereka juga mengingatkan bahwa pemerintahan yang baru akan menghadapi sejumlah tantangan besar, terutama dalam hal pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah-wilayah yang lebih terpencil.