Polda Jabar Buka Posko Aduan Kasus Asusila Dokter PPDS Unpad, Dugaan Korban Lain Menguat

Kepolisian Daerah Jawa Barat membuka posko aduan khusus bagi masyarakat yang merasa menjadi korban pelecehan atau kekerasan seksual oleh seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjadjaran berinisial PAP yang kini tengah diproses hukum. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa layanan ini dibuka untuk mengakomodasi kemungkinan adanya korban lain yang belum berani melapor karena merasa takut atau malu. Keberadaan posko ini merespons banyaknya informasi dari media sosial yang mengindikasikan bahwa tersangka mungkin melakukan tindakan serupa kepada korban lain. Dalam keterangan resminya, Hendra menyatakan pihaknya membuka ruang pelaporan dengan pendampingan agar korban merasa aman dan terlindungi.

Kasus yang menyeret dokter PPDS ini bermula dari laporan seorang wanita berinisial FH, berusia 21 tahun, yang mengaku diperkosa oleh PAP di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada 18 Maret 2025. Saat itu, FH sedang berada di rumah sakit untuk mendampingi ayahnya yang dalam kondisi kritis. PAP kemudian meminta FH menjalani transfusi darah seorang diri tanpa pendamping keluarga. Di ruang perawatan, PAP menyuntikkan cairan bius melalui infus setelah menusukkan jarum hingga 15 kali ke tangan korban, membuatnya tak sadarkan diri. Ketika terbangun sekitar pukul 04.00 WIB, FH mengalami rasa nyeri saat buang air kecil, yang mengindikasikan telah terjadi tindakan pemerkosaan. Setelah kejadian, korban diantar kembali ke lantai bawah tanpa penjelasan. Kini, polisi terus mendalami kasus ini dan mengimbau siapa pun yang memiliki pengalaman serupa untuk segera melapor.

This entry was posted in Home, Kriminal and tagged , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *