Pada 10 November 2024, dalam sebuah acara di Jakarta, Prabowo Subianto menyampaikan visinya untuk masa depan Indonesia. Ia menegaskan bahwa sebagai pemimpin, ia ingin membangun pemerintahan yang inklusif dan mengutamakan kepentingan rakyat, bukan sekadar mengurus urusan politik pribadi atau balas dendam. “Pemerintahan yang baik adalah yang bisa menyelesaikan masalah bangsa, bukan yang dibangun atas dasar dendam politik,” kata Prabowo di depan ribuan pendukungnya.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyoroti pentingnya rekonsiliasi nasional setelah pemilu yang penuh dengan kompetisi ketat. Ia menyebut bahwa masyarakat Indonesia telah cukup lama dibagi-bagi oleh perbedaan politik, dan kini saatnya untuk menyatukan kembali semua elemen bangsa demi kemajuan Indonesia. “Kami harus melupakan perbedaan dan bekerja sama untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” tegasnya.
Prabowo juga menyampaikan bahwa untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari dendam politik, transparansi dan akuntabilitas akan menjadi prioritas utamanya. Ia berjanji untuk memerangi korupsi dan menciptakan lingkungan pemerintahan yang lebih terbuka bagi masyarakat. “Kami akan membangun sistem yang bekerja untuk rakyat, tanpa ada kepentingan pribadi atau kelompok,” ujar Prabowo.
Pernyataan Prabowo ini disambut baik oleh banyak pendukungnya yang berharap perubahan signifikan dalam kepemimpinan Indonesia. Namun, tantangan terbesar bagi Prabowo adalah mewujudkan janji-janji tersebut dalam praktik, terutama di tengah ketegangan politik yang ada menjelang pemilu.