Pada 2 Desember 2024, pihak kepolisian Jakarta berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang melibatkan seorang remaja berusia 16 tahun yang diduga membunuh ayah dan neneknya di sebuah rumah yang terletak di Jakarta Selatan. Kedua korban ditemukan di kediaman mereka dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Polisi yang segera tiba di lokasi kejadian langsung melakukan penyelidikan dan menemukan bukti yang mengarah pada remaja tersebut sebagai pelaku utama.
Meski pelaku telah ditangkap, motif di balik pembunuhan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Polisi menyebutkan bahwa remaja tersebut sempat mengalami permasalahan dalam keluarganya dan diduga berada di bawah tekanan psikologis yang cukup berat. Beberapa saksi mata dari tetangga mengungkapkan bahwa pelaku kerap menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan emosi, meski tidak ada indikasi kekerasan sebelumnya. Saat ini, pihak kepolisian sedang menyelidiki kemungkinan adanya faktor lain seperti pengaruh lingkungan sosial atau penggunaan obat-obatan yang turut berperan dalam kejadian tragis ini.
Penyidik menegaskan bahwa perhatian khusus harus diberikan dalam proses pemeriksaan terhadap pelaku yang masih di bawah umur. Mengingat usia remaja tersebut, penyelidikan harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan kondisi psikologisnya. Untuk itu, seorang psikolog anak juga dilibatkan dalam proses tersebut guna memastikan bahwa pemeriksaan dilakukan secara tepat tanpa menyebabkan trauma tambahan pada pelaku. Hal ini penting agar proses hukum berjalan dengan adil, serta mematuhi hak-hak anak di bawah umur.
Kasus ini mengejutkan banyak pihak dan memicu diskusi tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental remaja serta kondisi keluarga mereka. Beberapa anggota keluarga tersangka menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui keadaan emosional atau mental remaja tersebut sebelum peristiwa ini terjadi. Polisi berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan transparansi dan keadilan, serta tetap menghormati hak-hak remaja yang terlibat dalam kasus ini.