Teror Berakhir! Harimau Sumatera yang Gegerkan Lampung Ditangkap

Setelah dua bulan upaya penangkapan yang intens, akhirnya seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica) yang sempat meresahkan warga di Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, berhasil ditangkap. Harimau jantan tersebut berhasil masuk ke dalam perangkap yang dipasang oleh tim gabungan dari TNI, Polri, dan Forkopimda pada Senin (17/2/2025). Penangkapan ini dilakukan di area perkebunan Desa Rawas setelah satwa liar tersebut membuat kekhawatiran besar di masyarakat setempat.

Sebelumnya, keberadaan harimau ini menjadi ancaman nyata bagi warga, terutama setelah ia menyerang dan memangsa seorang petani asal Jawa Tengah, Zainudin (28), pada Selasa (20/1/2025) di Desa Tembelang, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat. Tidak hanya itu, harimau tersebut juga diketahui memangsa beberapa hewan ternak warga yang berada di sekitarnya dalam beberapa bulan terakhir.

Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, menyampaikan bahwa keberhasilan penangkapan ini tidak hanya berarti keselamatan bagi warga, tetapi juga memberikan bukti bahwa habitat Harimau Sumatera masih ada di kawasan tersebut. “Penangkapan ini menjadi bukti bahwa habitat harimau di Pesisir Barat masih ada dan mungkin masih banyak. Ini adalah tanggung jawab bersama kita untuk melestarikan keberadaan satwa langka ini,” ujarnya dengan penuh semangat.

Selain itu, Dandim Lampung Barat 0422, Letkol Inf Rinto Wijaya, memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak terlibat dalam perburuan liar, baik terhadap harimau maupun hewan mangsanya seperti babi hutan dan rusa. Menurutnya, perburuan liar hanya akan menyebabkan satwa-satwa seperti harimau terpaksa keluar dari habitat aslinya dan berpotensi meningkatkan konflik dengan manusia. Pemasangan perangkap harimau ini bukan hanya bertujuan untuk melindungi warga dan ternak mereka, tetapi juga menjadi langkah penting dalam upaya konservasi dan perlindungan terhadap Harimau Sumatera yang semakin terancam punah.

Harimau yang tertangkap tersebut kini akan segera dievakuasi ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. Keputusan terkait langkah-langkah konservasi dan habitat baru untuk harimau tersebut akan ditentukan setelah evaluasi lebih mendalam. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar di sekitar permukiman mereka.

Upaya ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa konservasi satwa liar, terutama harimau Sumatera, adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk menjaga keberlanjutan ekosistem alam.

This entry was posted in Home, Satwa Alam and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *