Tragedi di Lampung: Nenek Tewas Setelah Gubuk Diterjang Gajah Liar di Hutan Lindung Tanggamus

Suarni, seorang nenek berusia 62 tahun, meninggal dunia dengan cara yang tragis setelah gubuk semipermanen tempat ia tinggal bersama keluarganya dihancurkan oleh kawanan gajah liar di kawasan Hutan Lindung Register 39B, KBlok 3, Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Kota Agung, Lampung. Peristiwa nahas ini terjadi pada pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB, di daerah Talang Bandar, Blok 3, yang merupakan kediaman korban.

Menurut informasi yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, korban diduga tewas akibat diinjak-injak oleh salah satu gajah liar yang beraksi setelah terprovokasi. Sebelumnya, kawanan gajah liar yang datang dari Lampung Barat telah berada di wilayah Tanggamus selama beberapa hari. Meskipun warga sempat mencoba mengusir mereka menggunakan petasan, upaya tersebut gagal menghalau kawanan gajah sepenuhnya.

Pada hari yang menentukan, salah satu gajah liar tersebut tampaknya semakin terprovokasi dan menghancurkan gubuk tempat tinggal Suarni dan keluarganya. Meskipun anggota keluarga yang lain berhasil melarikan diri, Suarni yang dalam kondisi sakit tidak mampu menyelamatkan diri dan ditemukan tewas di lokasi kejadian. Gajah tersebut diduga menjadi penyebab utama kematian korban setelah menghancurkan tempat tinggalnya dan menginjak-injaknya.

Pihak kepolisian yang segera mendapatkan laporan kejadian ini, bekerja sama dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), langsung melakukan pemantauan di sekitar kawasan hutan untuk memastikan keselamatan warga dan mengurangi potensi ancaman lebih lanjut. Selain itu, petugas juga tengah mengevaluasi situasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Konflik antara manusia dan gajah liar di daerah ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, pada bulan November 2024, kawanan gajah liar juga menyerbu permukiman di Talang Sindang, Register 39, Blok 8 Banding, Tanggamus. Dalam insiden tersebut, sebanyak 15 rumah warga rusak, dengan lima rumah di antaranya mengalami kerusakan parah. Situasi ini semakin memperburuk ketegangan antara masyarakat dan satwa liar yang semakin mendekati pemukiman.

Kondisi ini menimbulkan keprihatinan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di dekat kawasan hutan, yang terus berhadapan dengan ancaman gajah liar yang semakin sering memasuki area pemukiman. Ke depannya, diharapkan adanya solusi untuk mengatasi ketegangan ini, agar baik warga maupun satwa liar bisa hidup berdampingan dengan aman.

This entry was posted in Home, Satwa Alam and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *