Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menegaskan bahwa negara harus segera mengambil langkah tegas atas serangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap tenaga pendidik di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Menurutnya, guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang seharusnya dilindungi, bukan menjadi korban kekerasan. Hasanuddin menekankan bahwa negara tidak boleh tinggal diam dan harus bertindak untuk menumpas kelompok bersenjata tersebut.
Ia menilai bahwa aksi brutal ini tidak hanya melukai individu, tetapi juga bertujuan menciptakan ketakutan serta menghambat perkembangan sumber daya manusia di Papua. Menurutnya, KKB telah bertindak layaknya kelompok teroris yang mengancam masa depan anak-anak Papua. Oleh karena itu, ia mendesak aparat keamanan untuk segera bertindak cepat dan terukur dalam mengamankan wilayah serta menindak tegas para pelaku.
Hasanuddin juga menyoroti pentingnya strategi keamanan yang lebih terintegrasi di Papua. Ia meminta pemerintah memperkuat pengamanan di daerah rawan serta memastikan perlindungan bagi tenaga pendidik dan masyarakat sipil. Selain itu, ia mendesak agar upaya penegakan hukum dipercepat dan perhatian lebih diberikan kepada keluarga korban. Menurutnya, tidak boleh ada toleransi terhadap kelompok yang terus meneror rakyat Papua dan mengganggu stabilitas nasional.
Serangan yang terjadi pada Jumat (21/3) sore itu mengakibatkan satu guru meninggal dunia, tiga orang mengalami luka berat, dan empat lainnya menderita luka ringan. Korban yang dievakuasi mayoritas merupakan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang sedang bertugas di wilayah pedalaman Papua. Sementara itu, dua korban lainnya memilih untuk tetap berada di tempat atas permintaan sendiri. Kejadian ini semakin menegaskan perlunya tindakan nyata dalam menjaga keamanan di Papua.