Pada 10 November 2024, dua tersangka utama kasus judi online yang melibatkan seorang pegawai Komisi Digital dan Informasi (Komdigi) akhirnya tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) setelah menjalani proses ekstradisi dari luar negeri.
Tersangka yang diketahui berinisial AR dan BP, keduanya merupakan warga negara Indonesia, telah ditangkap oleh pihak berwenang internasional beberapa waktu lalu. Mereka diduga terlibat dalam jaringan judi online internasional yang sudah beroperasi sejak awal tahun 2023. Kasus ini mencuat setelah pihak Komdigi melakukan penyelidikan atas laporan masyarakat mengenai dugaan keterlibatan oknum pegawai pemerintah dalam aktivitas ilegal tersebut.
Proses ekstradisi kedua tersangka berjalan lancar setelah berbagai koordinasi antara Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Interpol. Dalam beberapa bulan terakhir, penyelidikan terhadap jaringan judi online ini semakin mendalam, sehingga akhirnya ditemukan bukti kuat yang mengarah pada kedua pelaku. Ekstradisi mereka dilakukan setelah pengadilan di negara tempat mereka berada menyetujui permintaan dari otoritas Indonesia.
Dalam perkembangan kasus ini, diketahui bahwa salah satu tersangka, AR, yang merupakan pegawai Komdigi, diduga memiliki peran penting dalam membantu operasi judi online melalui fasilitas dan akses yang dimilikinya di instansi pemerintah. Hal ini menjadi sorotan publik karena keterlibatan oknum pejabat dalam aktivitas ilegal yang merugikan banyak pihak. Komdigi sendiri telah menyatakan bahwa mereka akan melakukan pemeriksaan internal terkait keterlibatan pegawai tersebut.
Setelah tiba di Indonesia, kedua tersangka langsung dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut. Kepolisian Indonesia memastikan bahwa penyelidikan akan terus berjalan hingga seluruh jaringan judi online ini dibongkar tuntas. Selain itu, pihak berwenang juga berjanji akan memberikan sanksi tegas terhadap oknum pejabat yang terbukti terlibat dalam kasus ini untuk memberikan efek jera.