Anggota Komisi I DPR Harap Pemerintah Pertimbangkan RI Gabung BRICS

Anggota Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno, berharap pemerintah Indonesia mempertimbangkan dengan matang potensi bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Dave menyampaikan bahwa pertimbangan tersebut penting karena Indonesia memiliki peluang strategis untuk memperkuat posisinya di kancah ekonomi global.

Menurut Dave, BRICS telah berkembang menjadi kekuatan ekonomi alternatif yang dapat menjadi penyeimbang dari dominasi negara-negara Barat, khususnya dalam forum-forum ekonomi dunia seperti G7 dan G20.

“BRICS memiliki pengaruh yang semakin besar di ekonomi global, terutama dalam menciptakan kebijakan perdagangan dan keuangan yang lebih inklusif untuk negara-negara berkembang,” kata Dave dalam keterangannya di Jakarta.

Pentingnya Kaji Dampak Ekonomi dan Politik

Dave menekankan bahwa pemerintah perlu melakukan kajian yang mendalam terkait dampak ekonomi, politik, serta strategis sebelum mengambil keputusan. Menurutnya, meskipun BRICS menawarkan banyak peluang, ada berbagai faktor yang harus diperhatikan.

Salah satunya adalah potensi ketegangan geopolitik yang mungkin muncul akibat hubungan ekonomi dengan negara-negara besar di BRICS seperti Rusia dan China.

“Saat ini, situasi geopolitik di dunia sangat dinamis, terutama dengan adanya perang di Ukraina dan ketegangan di Laut China Selatan. Pemerintah perlu mempertimbangkan dampak hubungan dengan Rusia dan China jika bergabung dengan BRICS, serta bagaimana hal itu akan memengaruhi hubungan kita dengan negara-negara Barat,” lanjut Dave.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya menjaga kebijakan luar negeri Indonesia yang independen dan bebas aktif.

Indonesia harus memastikan bahwa bergabungnya dengan BRICS tidak akan mempengaruhi prinsip ini dan tetap menjadi negara yang berdaulat dalam menentukan arah politik dan ekonominya.

“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci di BRICS. Kita punya sumber daya alam yang melimpah, posisi geografis yang strategis, dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Jika dimanfaatkan dengan baik, keanggotaan di BRICS bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tambah Dave.


Sebelumnya, pemerintah Indonesia belum memberikan sinyal kuat terkait kemungkinan bergabungnya dengan BRICS. Menurut Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Indonesia saat ini masih fokus pada peran aktifnya di berbagai forum internasional seperti ASEAN, G20, dan APEC.

Namun, tidak menutup kemungkinan untuk bergabung dengan BRICS jika dianggap strategis bagi kepentingan nasional.

This entry was posted in Kebijakan Pemerintahan and tagged , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *