Duta Besar Republik Indonesia untuk Maroko, Yuyu Sutisna, menegaskan komitmennya untuk mempererat hubungan bilateral antara kedua negara, terutama dalam sektor perdagangan dan pendidikan. Yuyu resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah upacara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (24/3). Ia mengungkapkan bahwa penugasan ini telah dibahas sejak era pemerintahan Presiden Joko Widodo, dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno turut memberikan arahan terkait tugas barunya di Maroko.
Sebagai mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Yuyu berencana memperkuat kerja sama perdagangan dengan memanfaatkan posisi strategis Maroko sebagai pintu masuk ke pasar Afrika Utara, Afrika Barat, dan Eropa Selatan. Ia juga menyoroti pentingnya program beasiswa bagi pelajar Indonesia yang ingin menempuh pendidikan di Maroko. Selain itu, ia menekankan perannya dalam impor fosfat dari Maroko sebagai bagian dari upaya memperluas kerja sama ekonomi antara kedua negara.
Terkait Preferential Trade Agreement (PTA) yang telah berlaku sejak 2022, Yuyu melihat peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke Maroko. Produk-produk utama yang saat ini menjadi andalan ekspor, seperti minyak sawit dan kendaraan, akan terus didorong agar mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya. Ia juga akan melakukan inventarisasi mendalam guna mengidentifikasi sektor potensial lain yang dapat diperkuat.
Pengalaman militernya dinilai dapat memberikan manfaat dalam menjalankan tugas diplomatiknya. Yuyu berjanji akan melakukan kajian menyeluruh terhadap berbagai tantangan dan peluang kerja sama, dengan tujuan akhir memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi Indonesia. Dengan strategi yang tepat, penugasan Yuyu diharapkan semakin mempererat hubungan Indonesia-Maroko serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas di berbagai sektor strategis.