Kepolisian terus menyelidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial S (25) yang dilakukan oleh majikannya di Pulogadung, Jakarta Timur. Sejumlah barang bukti telah dikumpulkan, termasuk rekaman CCTV dan keterangan dari seorang saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang memeriksa saksi dan mendalami bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.
Saat ini, kasus tersebut telah memasuki tahap penyidikan. Polres Metro Jakarta Timur juga telah berkoordinasi dengan Polres Banyumas, mengingat korban saat ini berada di kampung halamannya untuk merayakan Idul Fitri. Kasus ini terungkap setelah keluarga korban melihat kondisi tubuhnya yang dipenuhi lebam dan mencurigai adanya tindak kekerasan. Video yang memperlihatkan kondisi korban kemudian viral di media sosial dan menarik perhatian publik.
Menurut Nicolas, pihak kepolisian telah melayangkan surat pemanggilan kepada majikan terduga pelaku untuk diperiksa lebih lanjut. Namun, pada Senin (24/3), dua pengacara yang mewakili terduga pelaku meminta penjadwalan ulang pemeriksaan. Polisi memastikan akan kembali mengirimkan surat panggilan guna meminta keterangan dari pihak yang bersangkutan.
Selain itu, Polres Metro Jakarta Timur berkolaborasi dengan tenaga ahli psikologi serta rumah sakit di Banyumas guna memberikan dukungan dan pendampingan kepada korban. Berdasarkan informasi yang beredar, korban mulai bekerja sebagai ART sejak November 2024. Pada Selasa (18/3), keluarga korban menerima permintaan uang sebesar Rp5 juta agar korban bisa pulang ke rumah. Merasa ada yang tidak beres, keluarga melaporkan kejadian tersebut kepada kepala desa hingga akhirnya diteruskan ke kepolisian setempat. Saat korban tiba di rumah, keluarganya menemukan banyak luka dan lebam di tubuhnya. Kini, korban telah dibawa ke RSUD Banyumas untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.