Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, mendorong pemerintah agar segera menyusun langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya produk impor secara masif ke Indonesia akibat kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Amerika Serikat. Ia menilai kebijakan tersebut berpotensi memicu gelombang baru perang dagang global dan berdampak langsung terhadap stabilitas ekonomi dalam negeri. Dukungan DPR RI juga diberikan untuk segala bentuk upaya koordinatif dalam mitigasi risiko ketidakstabilan keuangan jangka pendek.
Adies mengungkapkan pentingnya pemerintah membangun komunikasi dan narasi yang solid terkait kebijakan strategis yang diambil, guna menjaga kepercayaan pasar dan mencegah terjadinya sentimen negatif yang dapat melemahkan berbagai instrumen pasar, termasuk saham, pasar uang, valuta asing, dan obligasi negara. Ia juga menekankan perlunya respons cepat dan tindakan nyata untuk meningkatkan daya saing nasional dan memperkuat iklim investasi demi menjaga keberlangsungan pertumbuhan ekonomi nasional.
Adies menyarankan agar Indonesia memperluas kerja sama dagang di kawasan ASEAN serta memanfaatkan keanggotaan di kelompok internasional seperti BRICS dan OECD untuk menghadapi tantangan global. Menurutnya, langkah diplomatik dan negosiasi dengan AS perlu diperkuat agar hubungan dagang tetap berjalan positif. Ia juga menyambut baik instruksi Presiden Prabowo untuk menjalankan deregulasi dan menyederhanakan regulasi yang menghambat perdagangan, khususnya hambatan nontarif. Dalam situasi global yang dinamis ini, komunikasi yang konsisten dan terpadu dianggap kunci untuk menepis kekhawatiran pelaku pasar.