Polres Metro Jakarta Timur masih berupaya mengungkap penyebab kematian Kenzha Ezra Walewangko, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang ditemukan tewas di area kampus pada Selasa (4/3). Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, kasus ini memerlukan pemeriksaan menyeluruh sehingga proses penyelidikannya tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Saat ini, pihak kepolisian masih mengumpulkan alat bukti dan mendalami keterangan saksi untuk menentukan apakah kasus ini berkaitan dengan tindak pidana atau bukan.
Dalam upaya mencari fakta yang akurat, kepolisian menerapkan metode penyelidikan ilmiah atau Scientific Crime Investigation (SCI). Beberapa langkah yang sedang dilakukan meliputi autopsi, digital forensik, uji toksikologi forensik, pemeriksaan rongga jenazah, serta uji DNA. Nicolas menegaskan bahwa hasil penyelidikan harus didasarkan pada bukti yang kuat dan tidak boleh disimpulkan secara prematur. Beberapa barang bukti yang telah diamankan antara lain patahan pagar besi, botol minuman keras, serta rekaman dari kamera pengawas (CCTV).
Saat ini, kepolisian telah memeriksa 27 saksi untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai insiden tersebut. Namun, hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri masih dalam proses analisis lebih lanjut. Nicolas menegaskan bahwa keterangan dari para ahli sangat diperlukan dalam menentukan penyebab kematian korban.
Di sisi lain, Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UKI menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Ketua Ikatan Alumni Fisipol UKI, Marlen Sitompul, mendesak kepolisian untuk bekerja secara transparan dan profesional agar tidak ada kejanggalan dalam proses penyelidikan. Mereka berharap keadilan bagi korban dapat ditegakkan dan kasus ini segera menemukan titik terang.