Evakuasi jasad JS (69), seorang pemilik rumah toko (ruko) yang menjadi korban pembunuhan dan dicor oleh pekerjanya sendiri di Jakarta Timur, berlangsung dengan penuh tantangan. Tim penyelamat harus menggunakan berbagai alat, baik manual maupun mesin, untuk menghancurkan lapisan semen yang menutupi tubuh korban. Ketua Tim Pengendali Regu Rescue Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Afif, mengungkapkan betapa sulitnya proses ini.
Menurut Afif, pihaknya harus mengandalkan peralatan sederhana seperti godam dan jack hammer listrik untuk membongkar coran semen. Kendala utama dalam evakuasi ini adalah ketebalan coran yang cukup padat, sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Tim Gulkarmat yang berjumlah 20 personel langsung diterjunkan ke lokasi setelah menerima laporan penemuan jasad yang dicor di dalam ruko.
Proses pembongkaran memakan waktu cukup lama karena selain semen, tubuh korban juga ditimbun dengan pasir dan ditutup dengan bata hebel sebelum akhirnya dicor. Tidak ditemukan kantong plastik sebagai pelapis tubuh korban, sehingga jenazah langsung tertutup oleh material bangunan. Afif menambahkan bahwa kondisi jasad JS masih dalam keadaan utuh, meski telah berada di dalam coran semen selama sekitar satu minggu. Akibatnya, aroma tak sedap mulai tercium di sekitar lokasi kejadian.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad korban langsung dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi. Penemuan ini terjadi di saluran air belakang ruko di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Rabu (26/2). Sebelumnya, korban dilaporkan menghilang selama sepekan sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.